Terjebak penyelundupan tenaga kerja illegal di Korea Selatan

 

IMG_6F73FDA16DE9-1Aku adalah seorang traveler, impian ku bisa keliling dunia hingga suatu ketika ada teman ku yang menawariku untuk ikut bergabung dengannya traveling  gratis di Korea Selatan dan Hongkong, sebut namanya Ardi ( Bukan nama sebenarnya ), kemudian tanpa pikir panjang tentu saja aku tertarik dengan tawaran tersebut. H-1 sebelum keberangkatan ke Korea selatan dan hongkong Ardi menghubungiku lewat chat bahwa aku harus pergi ke sebuah hotel untuk menemui seseorang, Ardi mengatakan bahwa ada urusan penting untuk persiapan penerbangan besok pagi. Posisi Ardi saat itu memang sudah tidak di Indonesia, dia sudah berada di Jeju Island.

Aku pun beranjak menuju hotel tersebut dan aku menghubungi nomer telepon yang diberikan Ardi kemudian aku bertemu dengan seorang pria paruh baya, aku lupa namanya dan pertemuan ku sangat singkat. Setelah berkenalan dia memberikan arahan kepada ku , bahwa besok pagi saat perjalanan ku ke Korea Selatan, aku tidak sendirian, aku akan bersama 5 orang yang juga akan berangkat.

5 orang ini belum pernah ke Luar negeri, belum pernah naik pesawat dan tidak bisa berbahasa inggris, maka orang itu mengatakan bahwa aku harus memperkenalkan diri kepada mereka dan sedikit memberikan informasi apa yang perlu mereka persiapakan untuk perjalanan panjang besok pagi, khususnya di bagian imigrasi

Tak terlalu lama aku berkomunikasi dengan mereka disamping mereka juga termasuk orang- orang yang pasif tanpa menanyakan satu pertanyaan pun ke aku, sepertinya mereka akan nurut aja apa yang aku perintahkan besok pagi.
Setelah selesai aku langsung menghubungi Ardi via chat dan menanyakan siapa mereka? apa maksud dari semua ini? karena setahuku aku akan berangkat solo traveling dan akan bertemu dengan Ardi di Jeju Island kemudian lanjut ke Hongkong.

Ardi membalas pesan ku, dia mengatakan bahwa mereka hanya lah orang – orang yang akan bekerja di Korea Selatan yang butuh pendampingan selama perjalanan udara yang memakan 2x transit ini, Rute ku adalah Solo menuju Kuala lumpur, kemudian kuala lumpur menuju ke Hongkong dan lanjut ke Jeju Island – Korea Selatan. Aku masih positif thinking karena Ardi dulu juga pernah bilang bahwa dia memang berada di Korea Selatan membantu kakak nya untuk urusan ketenaga kerjaan.

Hari yang di tunggu

IMG_1A166D07F761-1
Malaysia Airport

Hari ini adalah petualangan ku di mulai, aku akan menempuh perjalanan sekitar 24 jam termasuk waktu transit ku. hal yang harus aku perhatikan adalah petugas imigrasi, mengingat aku akan membawa 5 orang yang akan ikut bersama ku. aku sudah bisa membayangkan kemungkinan terburuk nya apabila mereka harus berurusan dengan petugas imigrasi.

perjalanan di mulai dari kota asal ku, Solo. kita membuat janji akan bertemu di depan gerbang keberangkatan dan melakukan proses check in kemudian aku menunggu di ruang tunggu secara bersama – sama. aku tak banyak bicara, mereka juga lebih banyak menghabiskan waktu mengobrol dengan teman sebelahnya. aku juga merasa belum mempunyai chemistry dengan mereka.

Penerbangan pertama berjalan dengan lancar, kita sudah mendarat di Kuala Lumpur, Malaysia. aku merasa sudah sangat siap dan santai saat mau menuju ke bagian imigrasi, memang secara pribadi aku juga telah sering melewati jalur ini dan tentu saja ini bukan pertama kali ku ke Malaysia.

aku kembali memberi arahan kepada mereka, mengingatkan kembali kira – kira jawaban apa yang harus mereka persiapankan, seperti apa tujuan nya mereka lewat malaysia? mereka memperhatikan ku dengan baik dan aku juga yakin mereka akan bisa melakukannya dengan mudah.

Benar saja, akhirnya kita semua lolos tanpa ada kecurigaan apapun dari petugas dan aku kembali mengingatkan mereka untuk melakukan hal yang sama disaat kita transit di Hongkong nanti atau setelah kita tiba di Jeju Island – Korea.

Awal dari permasalahan

IMG_4B20038120FC-1
Hongkong Airport

Setelah proses imigrasi selesai segera kita melanjutkan penerbangan ke Hongkong. selama penerbangan aku sudah merasa seperti solo travelling karena kebetulan tempat duduk kita juga diacak oleh system airlines nya, jadi tidak ada yang duduk bersebelahan dan membuatku lebih tidak bisa mengenal mereka lebih dekat lagi.

Aku lupa tepatnya berapa lama penerbangan Kuala lumpur – Hongkong dan hampir sebagian waktuku juga aku habiskan untuk tidur saja, lalu tiba – tiba suara pramugari di pesawat membuatku terjaga dan mereka menginformasikan bahwa sebentar lagi kita akan segera mendarat di Hongkong.

Setelah mendarat perasaan ku kembali tidak tenang, entah sebenarnya aku sendiri juga lumayan paranoid dengan petugas imigrasi dan aku yakin banyak traveller juga mengalami ini ditambah sekarang posisi ku membawa beberapa orang yang tujuan jelas nya saja aku tidak tahu.

Airport di Hongkong sangat lah luas, lorong demi lorong aku lewati sampai akhirnya aku menemukan gerbang imigrasi, aku mencoba untuk bersikap tenang dan kembali memberi arahan kepada 5 orang yang aku bawa ini, mimik muka mereka seakan meyakinkan ku bahwa mereka memang sudah paham apa yang harus dilakukan saat melewati petugas imigrasi nanti.

Akhirnya sekarang giliran ku untuk maju dan menunjukkan berkas – berkas ku seperti biasanya, alhamdulilah tentu saja tidak ada kendala buat ku, setelah aku lolos kemudian aku memantau mereka dari kejauhan tetapi salah satu dari mereka terlihat pucat dan mengatakan kepadaku kalau ada temannya yang tertahan, aku coba perhatikan dari jauh, apa permasalahannya, kemudian aku mencoba menghampirinya tetapi belum sempat aku menemuinya sepertinya gelagat ku sudah tercium oleh petugas imigrasi sehingga mereka langsung membentakku dari jauh dan mengisyaratkan aku untuk tidak mendekat dan parahnya lagi mereka tidak menggunakan bahasa inggris! jadi aku pun tentu saja tidak bisa berkomunikasi untuk sekedar menanyakan apa kesalahan yang dia lakukan.

Kemudian aku coba menggunakan bahasa isyarat semampu ku dan mencoba mencari celah untuk mendekat, dia melihat ku dan langsung aku tanya ” kenapa? Apa yang membuat mu di tahan? ” Ujar ku. Saat petugas lengah, aku bisa menghampiri nya dan aku lihat ternyata dia tidak bisa melengkapi form yang diberikan oleh petugas imigrasi, dia menunjukkan sebuah kolom pertanyaan dan ternyata dia tidak bisa menuliskan pertanyaan family name nya.

Aku kemudian bilang tulis aja nama lengkap mu, tapi ternyata nama lengkap nya cuman 1 nama yaitu Suryadi maka dari itu dia bingung saat ditanyakan family name nya, langsung aku minta dia untuk tulis nama bapak nya saja dan kemudian aku langsung bergegas pergi keburu petugas datang, segera dia menuliskan yang aku perintahkan dan mengembalikan form itu, setelah di check kembali oleh petugas imigrasi, mereka tidak mempermasalahkan nya, dia bisa lolos dan akhirnya berkumpul dengan kita di waiting room untuk menunggu penerbangan selanjutnya menuju Jeju Island

Persiapan landing di Jeju Island

IMG_76775BE9D62C-1
Jeju Island

Aku kembali mengingatkan mereka tentang apa yang harus mereka lakukan saat di kedatangan di Jeju Island nanti saat di Airport Hongkong, mengenai petugas imigrasi Jeju Island, yang intinya supaya mereka lebih mandiri, bisa tulis form sendiri dan aku coba mengajari singkat pertanyaan bahasa inggris yg sering di tanyakan saat petugas imigrasi menginterogasi nanti.

kemudian kita lanjut penerbangan dari Hongkong ke Jeju island, aku masih ingat boarding ku pada dini hari banget jadi sekitar pukul 06.00 pagi kita akan mendarat di Jeju Island, seperti biasa aku banyak membuang waktu ku dengan tidur di pesawat dan saat aku membuka mataku, aku lihat jendela pemandangan matahari terbit sungguh sangat luar biasa indahnya!

setelah turun dari pesawat, perasaan yang sama kembali hadir, yap aku menuju lorong imigrasi, kali ini airport nya begitu sepi sekali atau karena memang ini pesawat kedatangan pertama kali, aku merasa tidak ada penumpang lain selain dari satu rombongan penumpang pesawat ku.  posisi ku sekarang berada garis antrian imigrasi, aku agak sedikit canggung, bukan karena ku tapi lebih menghawatirkan tentang mereka saat interogasi nanti, jujur aku sendiri tak yakin, melihat raut muka polos mereka, kosong dan sangat rawan dengan pertanyaan menjebak nanti.

aku lolos di imigrasi dan langsung aku perhatikan mereka, tapi aku tidak bisa menunggu di tempat yang sama karena petugas meminta ku harus terus berjalan menuju gate keluar, kemudian aku melihat ada 1 orang ku sudah keluar, dia menghampiriku, dan aku langsung bilang ke dia ” Tolong teman – temannya nya di bantu ya, kamu isi form seperti yang aku tulis ini, kemudian nanti kasih lihat mereka jadi informasi yang kalian berikan akan sama, aku tunggu di pintu keluar ” kemudian aku pergi meninggalkan dia menuju pintu keluar.

Semakin mencekam

Hampir 30 menit, tidak ada tanda – tanda mereka keluar, aku kemudian Chat Ardi, ”  Bro, mereka ga keluar – keluar nih, km dmn? Aku langsung ke hotel aja deh naik taxi ya.. ”  Karena perasaan ku udah ga enak , kemudian dia membalas ” jangan ditinggal mas, aku lagi di terminal keberangkatan nganterin temen ku flight ke Seoul ”

Kemudian aku putuskan tunggu Ardi di parkiran, namun tiba – tiba ada yang menepuk pundak ku dari belakang dan bilang ” Indonesia??? Follow me!” Dia juga mengambil hape ku, Aku dibawa masuk ke Airport lagi, tepat nya ruang imigrasi dan seketika itu aku melihat 5 orang yang aku bawa dari Indonesia itu! Langsung aku tanya ” kenapa bs ditahan???” mereka menjawab lugu, ” ga tau mas tiba2 kita dibawa ke ruangan ini ” lalu ada yang jujur bilang, ” kayaknya aku tadi ditanya stay di hotel mana? How many days?

Tiba – tiba ada Ground staff masuk ke ruangan dan menyuruhku tanda tangan banyak berkas! Lalu dia bilang, ” Oh sorry, you have to go back your country 🙂 ” hah!! Nah inilah mulai kesalahan ku karena aku tidak terima dan terlalu banyak memakai bahasa inggris jadi mereka bisa komunikasi dengan ku setelah itu Ground staff itu langsung membawa ku ke atasan nya.

Aku kemudian di pertemukan dengan petugas imigrasi dan aku sudah menjelaskan siapa aku, tujuan ku ke korea, pekerjaan ku, bahkan video – video travelling ku di laptop ku aku putar biar mereka percaya aku adalah traveler, sampai aku buka semua dompet ku ada Credit card dll untuk memastikan aku ga bakal terlantar di Korea.

Mereka semua percaya, tapi bukan itu yang mereka cari dari aku, dia tanya ” siapa 5 orang itu?? ” Jeng-jeng!!! Aku mulai salah tingkah, Oiya, Ardi sempat menulis di chat bahwa aku harus bikin skenario kalau aku sebagai leader yang membawa mereka trip ke korea.

lalu skenario ku adalah aku kenal mereka dari Komunitas Backpacker, Kita kenal udah bertahun – tahun dan memeliki hobby yang sama yaitu travelling tetapi tiba – tiba orang imigrasi itu memotong penjelasan ku dan memberikan aku pertanyaan ” baik, sekarang coba tulis nama ke 5 orang tersebut di kertas ini ” tegasnya, oh shittt, kenapa dia tau aku orang yang ga bisa menghafal nama dan sialnya aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu.

Sebenarnya petugas imigrasi yang bertanya kepadaku tidak bisa berbahasa inggris maka dari itu semua komunikasi ku di terjemahkan oleh Ground staff yang menemuiku tadi dan karena aku terlalu banyak menceritakan siapa aku mereka seperti bersikap baik banget dan meminta maaf kalo aku tidak bisa traveling ke Korea

Ruang Penahanan Sementara

kemudian Ground staff membawa aku ke ruang penahanan sementara yang lokasi nya masih di Airport beserta 5 orang yang aku bawa, aku di jaga 3 sekuriti berbadan besar dan sampai di ruangan aku lihat puluhan orang berada di ruangan yg sama dengan ekspresi kosong.

Aku berontak, teriak meminta keluar! Paling tidak aku mau cari hotel di Airport sampai penerbanganku berikut nya dan sialnya aku sudah booking tiket balik Jeju Island menuju Hongkong untuk 2 hari kemudian jadi Ground staff bilang aku harus tunggu penerbangan ku di ruangan ini! Yap selama 2 hari, Oh.. Damn!

1442366391959
Kantor Sekuriti

Setelah Ground staff pergi, aku gedor – gedor pintu ruangan ini dan teriak – teriak seperti orang gila kemudia pintu di buka lalu aku di Dorong oleh sekuriti yang menjaga ruang ini hingga jatuh berkali – kali, aku syok dan mulai depresi

IMG_019118B5F531-1
Koran berbahasa Korea Selatan

Akhirnya aku mulai ngobrol lagi sama orang – orang yang aku bawa dari Indonesia karena aku tidak ada yang bisa aku lakuin di ruangan 3X3 ini selain ngobrol, membaca koran berbahasa korea yang tentu saja aku tidak paham atau tidur,
” hey, siapa sih kalian?? Cerita dong ” Ujarku. Dari pembicaraan ku dengan mereka aku menjadi tahu bahwa mereka adalah orang yang berasal dari kota Purwodadi, umur 17 – 21 thn, di janjikan mendapat pekerjaan di Korea selatan oleh sebuah agency dan sudah membayar ke agen sekitar 50-100jt ! terus aku bertanya pekerjaan mereka sebelumnya apa? Mereka menjawab kuli bangunan dan aku tanya lagi memang kamu dijanjiin kerjaan apa? Mereka bilang pun belom mengetahuinya, how come???? Sudah bayar begitu banyak nya tetapi tidak tahu mau ngapain di Korea??

1442115412893
Korban penipuan tenaga kerja

Wah ini udah ga benar dan mereka bilang mending di penjara disini daripada pulang malu sama orang kampung tidak jadi kerja di korea, mereka juga cerita bahwa mendapat uang dari jual rumah, hutang Bank, gadai sawah dan masih harus membayar angsuran nya! gila ga sih??

Tipu daya Ground Staff

1442136691148
makanan selama di ruang penahanan

Nah ini adegan panik nya, beberapa kali si Ground staff menghampiri ku, dan mengatakan bahwa :

1. aku harus bayar brp won ( berapa tepatnya aku tidak ingat ) X 24 jam x 3 hari / orang
2. Aku harus bayar 3 sekuriti yang jaga aku selama 3 hari
3. Aku harus bayar jasa membelikan makanan

Dan jatuh nya per orang hampir 4.000.000 dengan total 24.000.000!!!! Gila ga??? Sudah jelas aku menolak!! Tapi dia bilang ini sudah ketentuan dari pemerintah korea atau kena denda karena tiket akan dihanguskan dan bayar hari lagi selama tinggal disini, Ground staff itu memberi opsi ke aku harus menghubungi keluarga ku di Indonesia! Sebenernya Ground staff itu sangat sopan, tidak mencurigakan bahkan aku minta line nya agar komunikasi ku lancar selama aku di dalam ruang ini.

Nah, mulai malapetaka datang, karena aku punya line Ground staff itu, dia semakin intens chat dengan ku tetapi sudah seperti debt collector, Selalu nagih administrasi hampir setiap jam dan mulai mengancamku klo aku tidak membayar tiket pesawat ku hangus!

Kemudian jalan yang aku tempuh :
1. Mengumpulkan uang dari 5 orang yang aku bawa mulai 500rb – sampai full 4jt
2. Uang pribadi ku dalam bentuk won dan Hongkong dollar senilai 5jt
3. Minta transfer dari keluarga di Indonesia 5jt ( dan brengsek nya mereka tidak mengijinkan aku ambil atm, jadi atm beserta pin ku di take over Ground staff itu untuk mengambil uang dari rekening ku )

Intinya proses pemerasan ini tidak sekaligus, hampir tiap 3 jam juga dia ke ruangan ku, buat reminder terus!! Tapi aku mulai curiga dengan ini,

Kasus terbesar

Dan apa kabar dengan teman ku yang berada di Korea ya?? Selama di ruangan ini, aku sudah coba hubungi Ardi tapi tidak ada respond, aku kepoin sosmed nya, dengan siapa dia terakhir berinteraksi dan aku menemukan akun pacar Ardi yang juga sedang berada di Korea selatan, Namanya Lina ( bukan nama sebenarnya ). Aku chat Lina melalui line, aku tanya kondisi Ardi dan Lina membalas pesan ku ” Mas, kamu juga pakai baju orange ga?? Tangan mu di borgol ga? Kamu di penjara mana? ” Duh. Pertanyaan Lina langsung bikin parno seketika!

Lina juga menulis, ” mas tadi Ardi jemput kamu ke Airport, paspor ditinggal di hotel, sampai sore dia Ardi belom balik mas, aku samperin di Airport terus aku ketemu orang imigrasi dan akhirnya ketemu Ardi tapi dia di borgol mas!! ” Anjrit!!

Intinya Ardi di tangkap dengan kasus :
1. Ardi adalah broker ( dan ternyata aku juga, walaupun aku dijebak )
2. Ardi tidak membawa paspor
3. Ardi bersama bos nya dan membawa cash 8jt won ( sangat mencurigakan )
4. Menyelendupkan 1 TKI ke Seoul dengan KTP Korea Selatan palsu
Kemudian aku menyusun rencana, karena setelah keluar Jeju island nanti aku masih ada trip ke Hongkong tapi mana mungkin dengan Rp. 0 rupiah?? Kebetulan Lina juga bakal gabung dan Ardi masih tetap tidak bisa dihubungi.

Informasi dari Sekuriti

Hari terakhir, di Pagi hari dan beberapa jam sebelum aku flight, 1 Sekuriti masuk dan menatap ku dengan Iba, dia ga bisa bahasa inggris jadi dia pake Google translate dan mencoba Bertanya sama aku ” hey, aku mau tanya, kenapa Ground staff itu bolak balik kesini ketemu kamu? Terus kenapa kamu terlihat banyak menghitung uang?? ” WTF langsung aku jawab ”  lah, Bukan nya uang – uang itu buat bayar kamu?? Buat aku stay sementara disini dan buat jasa kalian membelikan makanan ku???? ” Dia jawab ” oh no, kami tidak pernah meminta uang, karena kami sudah di tanggung oleh negara!! ” Oh no, are you kidding me??? kemudian dia kasih solusi ke aku :
1. minta tolong KBRI
2. Setelah keluar dia meminta nanti jangan pernah aku melihat mata nya dan jangan pernah mengatakan kita pernah bertemu ( aku juga ga begitu tahu maksud dia meminta ku seperti ini )

1442268725574
Diantar sekuriti menuju pesawat

Aku kemudian brief 5 orang yang aku bawa dari Indonesia, aku bilang ” kalian ingin duit nya balik ga? Jangan bilang siapapun kita di tipu oleh Ground staff, khususnya agen kalian di Indonesia! Bilang memang kita kena denda dari korea ”  jadi maksudku adalah biar si agen tanggung jawab dan balikin uang kita! Lalu aku keluar dari ruang penahanan ini, di kawal sekuriti dan langsung menuju ke pesawat tanpa ke ruang tunggu, aku bertemu Ground staff itu lagi, dia tersenyum sama aku tanpa dosa tapi aku hanya bisa diam! Ah.. Aslik ini udah seperti film dimana si penjahat menang dan senyum cantik!! Kemudian dari jauh ada yg teriak, ternyata Lina, akhirnya kita bertemu dan paling tidak aku ada teman ngobrol buat berdiskusi setelah sampai Hongkong kita harus bagaimana untuk bertahan hidup.

Pulang ke Indonesia

IMG_F0A03A1D7D43-1
Hongkong Airport

Setelah sampai Airport Hongkong, ada orang imigrasi menghampiri dan mengatakan lebih baik aku pulang Indonesia, daripada masuk Hongkong nanti bermasalah lagi! karena setelah kejadian di Korea Selatan, passpor ku sudah ada cap yang tertulis WTD di lembaran halaman terakhir, aku tidak paham artinya. setelah berpikir panjang dengan Lina akhinya kita memutuskan untuk balik ke Indonesia saja dengan mencoba menghubungi Agen dari Indonesia yang mengirimku kesini, aku, Lina dan 5 orang yang aku bawa akhirnya di belikan tiket untuk pulang ke Indonesia dan akhirnya kami pulang.

IMG_AFF149067E9E-1
pemandangan jendela pesawat dari Hongkong menuju Jakarta

Singkat cerita sampai di Indonesia aku bertemu si agen, aku ceritakan semua nya dengan kondisi yang masih syok tapi tanpa cerita sekuriti yang memberi tahu kalo kita di tipu! dan aku baru sadar ternyata 5 orang yang aku bawa di Korea Selatan tidak ada di ruangan saat aku bercerita dengan si agen mereka keluar ruangan dan ternyata mereka juga ditanya oleh agen lain tapi di tempat terpisah.

Tak beberapa lama ada agen yang tanya ke aku, ” mas arief, sepertinya ada yang belum kamu ceritakan ya? Bagaimana kisah sekuriti disana ?? ” ah shittt, gimana sih? Padahal aku udah brief mereka jangan cerita soal ini dulu. Intinya mereka berkelit bahwa ini kesalahan kita sendiri, kenapa mau ngeluarin duit?? Hey!! mereka ga ada di lokasi sih saat itu, bagaimana depresi ku berpikir sendirian keluar dari masalah ini dan bagaimana agar bisa keluar dari Korea Selatan setelah mengetahui bahwa Ardi di penjara, , ancaman bertubi – tubi soal tiket mau dihanguskan dan syok terapi tiap jam dan tentu saja parno juga akan di masukan penjara!!!

Si Agen mengatakan belom bisa mengurusi masalah ku ini ( soal balikin duit ) karena bos yang di tangkap itu dan Ardi kira – kira harus membayar pengacara bisa sampai 200jt untuk keluar dari masalah ini!! Who’s care?? bagaimana denganku? Tapi ya sudah lah, memang aku rugi materi tetapi yang penting aku bisa pulang ke Indonesia dengan selamat, aku iklash! 1 bulan kemudian aku dapat kabar bahwa bos itu dan Ardi akhirnya di penjara di Korea Selatan 6 bulan!!

Sekian

IMG_A2E66F0CB9DB-1
Surat permintaan maaf Ardi buat aku dari Penjara Korea Selatan di kirim ke kantor ku
Screen Shot 2020-03-30 at 21.38.00
Kasus yang sama yang berhasil di liput media
Screen Shot 2020-03-30 at 21.39.45
Kasus yang sama yang berhasil di liput media

Screen Shot 2020-03-30 at 21.38.40Screen Shot 2020-03-30 at 21.40.15

9 thoughts on “Terjebak penyelundupan tenaga kerja illegal di Korea Selatan

  1. Percayalah mas, musibah yang dialami di Jeju ada hikmahnya. Kelak biaya yang mas keluarkan akan tergantikan oleh Allah melalui cara apapun. Agen2 Human trafficking dan TKI ilegal akan kena batunya juga, terbukti si Ardi pas apes kena tangkap kan.
    Seru ceritanya, jadi pengalaman buat yg lain.

  2. sangat menegangkan, aku mungkin udah bingung apalagi mikir sendiri lainnya gk bisa berkomunikasi. salut mas…

  3. Ya Allah kak Arif, aku baca sambil nahan nangis, kerasa gimana takutnya, stresnya njenengan disana. Semoga menjadi ladang pahala untuk mas dari sabar dan keikhlasan atas musibah tersebut 🤧

Leave a reply to Bang Nasrul Cancel reply